Jeritan dan Tangisan Histeris Pada Bus yang Membawa Sekitar 60 Warga

Korban tewas kecelakaan maut Tanjakan Emen, Lembang, Subang, Jawa Barat, mulai dimakamkan di TPU Legoso, Ciputat, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Pramita)

Jeritan tangis dan teriakan histeris terdengar pada bus yang mengangkut sekitar 60 anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata, sebelum tragedi kecelakaan maut di Tanjakan Emen Lembang, Kabupaten Subang Jawa Barat, Sabtu 10 Februari 2018. Para penumpang mengaku, bus yang ditumpangi mereka oleng dan terbalik ke kiri.

Rencana rekreasi dan rapat anggota koperasi yang semula menyenangkan, berakhir tragis. Kisah pilu itu diceritakan oleh Nenek Dewo, salah seorang korban selamat dalam kecelakaan maut tersebut.

Di dalam bus tersebut, Nenek Dewo duduk pada kursi nomor tiga di belakang pengemudi. Dia pun melihat jelas bus tersebut ngebut, padahal saat itu tengah dalam kondisi jalan yang menurun.

"Ada turunan, bus jalannya ngebut aja. Oleng sekali, sudah gitu busnya jungkir balik," katanya lagi.

Teman Nenek Dewo yang berada di sebelah kursinya terpelanting hingga keluar bus, sedangkan wanita paruh baya ini dalam keadaan terjepit di dalam bus. Sejadi-jadinya nenek 64 tahun ini berteriak meminta tolong.

Dia semakin ketakutan ketika ada penumpang pria yang berada di dekatnya bersimbah darah. "Ada lelaki posisinya tiduran, enggak sadar, darahnya dia ngucur ke saya. Saya cuma bisa nangis ketakutan," ungkapnya.

Untunglah ada polisi yang datang dan langsung mengevakuasi nenek Dewo yang sudah terjepit bus dari Tanjakan Emen. Kemudian dia dibawa ke RSUD Subang untuk mendapat pertolongan pertama.

Suasana Pemakaman Massal Korban Kecelakaan Tanjakan Emen

Sementara, Dini (37) putri kedua dari Nenek Dewo sempat khawatir setelah peristiwa ramai diberitakan. Dia terus berupaya mencari informasi mengenai keadaan ibunya.

"Saya nangis semalaman, bingung mau ngehubungi ke mana. Ada tetangga yang anggota keluarganya juga jadi korban, mereka langsung ke Subang. Dan Alhamdulillah dapat kabar dari tetangga yang ke sana, ibu saya selamat," papar Dini lega.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jeritan dan Tangisan Histeris Pada Bus yang Membawa Sekitar 60 Warga"

Post a Comment